Selasa, 21 April 2009

Onani, apakah bisa menyebabkan kebutaan?

Tidak bisa dipungkiri kalo banyak pria maupun wanita yang sering melakukan onani maupun masturbasi. Onani atau masturbasi merupakan kegiatan perangsangan diri sendiri hingga mencapai kepuasan. Sebenarnya dari segi kedokteran tidak benar onani bisa menyebabkan kebutaan, kegilaan, kemandulan atau gangguan saraf. Tapi secara psikologis bisa menimbulkan perasaan berdosa, malu, dan tertekan.

Bagi wanita meskipun masturbasi tergolong beresiko rendah, ada beberapa dampak dari masturbasi :

1.Robeknya selaput dara dan terjadi infeksi apabila dilakukan dengan menggunakan alat.
2.mengalami lecet apabila dilakukan secara terus menerus dana menggunakan alat bantu.
3.Masturbasi merupakan tindakan mencapai kepuasan sendiri, sementara hubungan seks suami istri yang dicapai adalah kepuasan bersama, sehingga jika terbiasa melakukan aktivitas seksual untuk kepuasan pribadi akan sulit ketika melakukan aktifitas seksual untuk kepentingan bersama.
4.Menimbulkan perasaan bersalah atau berdosa karena dilarang agama atau norma.
5.Mengakibatkan pikiran lebih tertuju kepada aktifitas seksual, sehingga bisa jadi mengabaikan hal-hal penting lainnya yang harus dilakukan untuk mengembangkan kematangan psikologisnya (bergaul, belajar, beraktivitas positif dan produktif).



Namun demikian, sebagai jalan keluar paling terakhir yang dapat dilakukan untuk menyalurkan dorongan seksual adalah onani atau masturbasi. Hal ini perlu dijelaskan kepada remaja, bahwa mereka harus berupaya sekuat tenaga, namun jika masih sulit, onani atau masturbasi dapat menjadi pilihan terakhir untuk menyalurkan dorongan seksual.


Cara menghentikan kebiasaan Masturbasi :

1.Memperkuat daya kemauan. Ini hanya mungkin jika memang kita secara jujur dan tulus hendak melepaskan diri kebiasaan ini.
2.Berdoa dengan penuh penghayatan dan mendekatkan diri pada Tuhan. Sehingga dapat meningkatkan kekuatan keimanan yang membentengi dari perbuatan yang sia-sia.
3.Pahami perilaku seksual (motif, sumber perilaku, faktor-faktor pencetus), sehingga kita bisa lebih menyadari rangsangan-rangsangan dari diri dan lingkungan yang dapat meningkatkan dorongan seksual dan melemahkan pengendalian diri, dan menggantikannya kepada bentuk perilaku lain yang lebih produktif. (misalnya : menghindari sendirian dikamar, menghindari gambar-gambar porno, berduaan dengan pacar, menggambar atau menulis dll).
4.Mencari kegiatan yang positif untuk mengisi waktu luang, mengembangkan diri serta menyalurkan energi psikis kepada hal-hal yang positif/produktif. Misalnya : olahraga, seni, dll.
5.Jagalah makanan. jangan makan makanan yang pedas dan panas yang dapat merangsang dorongan seksual, misalnya daging kambing.

Lebih rinci lagi coba buka link ini
http://dokteriwanmenjawab.blogspot.com

Sabtu, 11 April 2009

The miracle of a Fly


Selama 20 tahun meneliti biomekanika sayap lalat, Michael Dickinson dari Institut Teknologi California (Caltech) baru memecahkannya sekarang. Itu pun karena dia selalu penasaran terhadap pertanyaan yang sederhana dan sering dilontarkan banyak orang yang ditemuinya.

“Sekarang saya punya jawabannya,” ujar Dickinson yang melakukan penelitian bersama Esther M dan Abe M Zarem. Ia menemukan rahasia tersebut setelah merekam manuver sejumlah lalat yang terancam pukulan menggunakan kamera digital yang dapat merekam dengan kecepatan dan resolusi tinggi.

Mereka menemukan bahwa lalat dapat mengenali ancaman berdasarkan lokasi. Otanya akan menghitung seberapa jauh ancaman terhadapnya sebelum memutuskan untuk mengepakkan sayap dan kabur.

Setelah memprediksi arah ancaman, kakinya bertumpu untuk terbang ke arah yang berlawanan. Semua persiapan meloloskan diri dapat dilakukannya dengan sangat cepat, hanya 100 milidetik setelah ia mendeteksi adanya bahaya.

“Ini menunjukkan begitu cepatnya otak lalat memproses informasi sensorik menjadi respons gerakan yang sesuai,” ujar Dickinson. Bahkan, lalat mengatur postur tubuhnya sesuai besar ancaman.

Artinya, lalat telah mengintegrasikan dengan baik antara informasi visual dari mata dan informasi metasensorik di kakinya. Temuan ini memberikan petunjuk mengenai sistem saraf lalat dan menunjukkan bahwa di otaknya terdapat sistem pemetaan posisi ancaman.

“Ini sebuah transformasi rangsangan menjadi gerakan yang sedikit kompleks dan penelitian berikutnya mencari bagian otak yang mengaturnya,” ujarnya.

Dari sistem tersebut, Dickinson juga dapat menyarankan cara paling efektif memukul lalat. Menurutnya, waktu terbaik memukul lalat bukan saat posisinya siap terbang sehingga waktu yang dibutuhkannya untuk mengantisipasi ancaman tersebut relatif lebih lama. Tentu tak mudah melakukan gerakan akurat kurang dari 100 milidetik.

Kamis, 02 April 2009

Penemu Komputer Digital


Howard Hathaway Aiken

Apakah komputer digital yang pertama kali dibuat manusia sama dengan yang sekarang ini bisa kita gunakan? Jauh berbeda, baik bentuk, ukuran, fungsi, maupun kemampuan. Komputer yang ada saat ini jauh lebih kecil namun dengan kemampuan jauh lebih komplit dibanding yang pertama kali dibuat. Mau tahu ukurannya? Tinggi 2,4 meter, panjang 15,3 meter, berat 35 ton, membutuhkan kabel sepanjang 800 kilometer, dan 3 juta buah sambungan!

Adalah Howard Hathaway Aiken sebagai orang pertama yang menemukannya. Aiken lahir di Hoboken, New Jersey, Amerika Serikat, 9 Maret 1900. Ia pernah mengenyam bangku kuliah di Universitas Wisconsin dan menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universitas Harvard tahun 1939. Ia pernah bergabung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat di bagian artileri (persenjataan).

Tugasnya di divisi persenjataan itu membuatnya harus memikirkan dan membuat perhitungan yang sangat teliti dan cepat akan akurasi tembakan meriam, peluncuran roket, atau membuat rencana bangunan yang rumit. Tahun 1939, dengan dibantu tiga orang insinyur lainnya yaitu Durfee, Hamilton, dan Lake, mereka mengerjakan proyek pembuatan mesin hitung elektronik yang dapat menghitung secara cermat dan cepat tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Hasilnya, tahun 1944 jadilah komputer yang diberi nama Harvard Mark I yang kemudian digunakan oleh Angkatan Laut AS.

Cara mengoperasikan Mark I itu tidak semudah saat ini. Perintah dan pertanyaan disampaikan melalui pita kertas yang berlubang-lubang. Komputer akan menjawab pertanyaan itu dengan kertas berlubang juga atau langsung dengan kertas yang telah diketik dengan mesin tik listrik.

Mungkin Aiken tidak membayangkan bahwa komputer yang awalnya dia buat sebesar gudang itu saat ini menjadi sangat ringkas, bahkan bisa dimasukkan ke saku dalam bentuk PDA. Aiken meninggal di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, 14 Maret 1973.